Terima Kasih.


Begitu banyak pelajaran yang hadir dari orang-orang yang kita cintai. Tapi tak sedikit pelajaran itu datang dari orang-orang yang mungkin membenci kita.

Bisa jadi hal tersebut mmbuat kita bahagia, atau juga sebaliknya. Namun berterimakasihlah kepada mereka, relakanlah mereka yang telah mewarnai perjalanan hidup kita.

Dengan Merekalah kita belajar, belajar untuk semakin bersyukur bahwa sebenarnya mereka mengharapkan yang terbaik dari kita.


Meski hidup terasa pahit, lantas bukankah kopi pahit takkan membuat kita melek? dan bukankah teh manis yang berlebih justru menjadi sumber penyakit?

PULANG

#PULANG

Image result for novel pulang tere liye


“Aku tahu sekarang, lebih banyak luka di hati bapakku dibanding tubuhnya. Juga mamakku, lebih banyak tangis di hati Mamak dibanding di matanya.”

Sebuah kisah tentang perjalanan pulang, melalui pertarungan demi pertarungan, untuk memeluk erat semua kebencian dan rasa sakit.

====================================================================


Ya, itu merupakan sinopsis dari novel “Pulang” karya Tere Liye… Novel ini jauh dari novel cinta, tetapi novel ini membuat diri ini terpukau… Mulai dari alur ceritanya, pelajaran hidupnya dan yang terpenting adalah di novel ini dijelaskan arti dari kata “pulang” itu sendiri.

Selain mengajarkan pelajaran hidup, novel ini juga menceritakan tentang Shadow Economy. Yang dalam kisah ini menggambarkan kisah keluarga besar yang bermain ekonomi dalam pasar gelap. Diterangkah bahwa Shadow Economy benar-benar mengerikan. Dunia ini, tidak peduli betapa bersihnya pejabat atau sistem pemerintahannya tidak pernah lepas dari dunia gelap dan juga Tere Liye membuka secara gamblang rahasia umum mengenai permainan hitam itu.

Yang paling dijelaskan dinovel ini ialah bagaimana manusia itu “pulang”. Jika mendengar kata “pulang” apakah yang pertama kali terlintas di pikiran kita? Apakah rumah? Apakah orang tua? Apakah sahabat? Apakah pacar? Apakah gebetan? Dan apakah Tuhan?. Namun dibuku ini jelaskan bahwa definisi dari pulang adalah untuk pulang ke dalam kodrat manusia untuk menerima semua yang telah terjadi, berdamai dengan diri sendiri, menerima sebuah kebencian dan memaafkannya. Dan kembali kepada Sang Pencipta.

Dan juga ada beberapa kutipan yang membuat aku terkesan… Iya, berkesan sampai aku masukkan benar-benar dalam hati :

”Tapi sungguh, jangan dilawan semua hari-hari menyakitkan itu Nak. Jangan pernah kau lawan. Karena kau pasti kalah. Mau semuak apapun kau dengan hari-hari itu, matahari akan tetap terbit indah seperti yang kita lihat sekarang. Mau sejijik apapun kau dengan hari itu, matahari akan tetap terbit memenuhi janjinya, tebit dan terbit lagi tanpa peduli apa perasaanmu."

“Kau keliru sekali jika berusaha melawannya, membencinya, itu tidak pernah menyelesaikan masalah. Peluklah semuanya… Peluk erat-erat. Dekap seluruh kebencian itu. Hanya itu cara agar hatimu damai Nak. Semua pertanyaan, semua keraguan, semua kecemasan, semua tentang masa lalu, peluklah mereka erat-erat. Tidak perlu disesali, tidak perlu membenci, buat apa? Bukankah kita selalu melihat hari yang indah meski di hari buruk sekalipun? .”

“Ketahuilah Nak, hidup tidak pernah tentang mengalahkan siapapun. Hidup ini hanya tentang kedamaian di hatimu. Saat kau mampu berdamau, maka saat itulah kau telah memenangkan sebuah pertempuran.”

============================================================

Iya, 3 kutipan di atas adalah yang paling berkesan menurutku di novel itu. Dan terakhir, kutipan terakhir yang menjadi inti dari definisi dari kata “pulang” itu sendiri yakni

“Sungguh, sejauh apapun kehidupan menyesatkan, segelap apapun hitamnya jalan yang ditempuh. Tuhan selalu memanggilku untuk pulang.”


Semoga bermanfaat :)